Selasa, 19 Juli 2011

Kumpulan Cerita Bijak

SEKAPUR SIRIH
Sekumpulan cerita pembangun jiwa yang sengaja dikumpulkan untuk
memudahkan para pembaca dalam melakukan sebuah rencana
perubahan, tidak ada niat untuk mengubah maupun mengedit sebagian
maupun keseluruhan teks kecuali untuk mengambil intisari cerita.
Jika tersebarnya ebook ini merugikan pihak yang disadur maka
pengumpul naskah bersedia menghapus link download untuk ebook ini
sebagai bentuk penghargaan pengumpul naskah kepada penulis asli.
Pengumpul naskah berharap dengan tersebarnya ebook ini, orang akan
semakin banyak yang mengunjungi web www.andriewongso.com.
Pengumpul naskah bahkan tidak akan mencantumkan nama, alamat
email maupun alamat web sebagai bukti bahwa kumpulan cerita ini
adalah bukan tulisan tangan dari pengumpul naskah tapi murni dari
alamat web milik Andrie Wongso.
Generated by Foxit PDF Creator ? Foxit Software

Disadur dari www.andriewongso.com
Disadur dari www.andriewongso.com
ANAK PEMALAS
Dikisahkan, sebuah keluarga mempunyai anak semata wayang.
Ayah dan ibu sibuk bekerja dan cenderung memanjakan si anak dengan
berbagai fasilitas. Hal tersebut membuat si anak tumbuh menjadi anak
yang manja, malas, dan pandai berdalih untuk menghindari segala
macam tanggung jawab. Setiap kali si ibu menyuruh membersihkan
kamar atau sepatunya sendiri, ia dengan segera menjawab, "Aaaah Ibu.
Kan ada si bibi yang bisa mengerjakan semua itu. Lagian, untuk apa
dibersihkan, toh nanti kotor lagi." Demikian pula jika diminta untuk
membantu membersihkan rumah atau tugas lain saat si pembantu
pulang, anak itu selalu berdalih dengan berbagai alasan yang tidak
masuk akal. Ayah dan ibu sangat kecewa dan sedih melihat kelakuan
anak tunggal mereka. Walaupun tahu bahwa seringnya memanjakan
anaklah yang menjadi penyebab sang anak berbuat demikian. Mereka
pun kemudian berpikir keras, bagaimana cara merubah sikap si anak?
Mereka pun berniat memberi pelajaran kepada anak tersebut. Suatu hari,
atas kesepakatan bersama, uang saku yang rutin diterima setiap hari,
pagi itu tidak diberikan. Si anak pun segera protes dengan kata-kata
kasar, "Mengapa Papa tidak memberiku uang saku? Mau aku mati
kelaparan di sekolah ya?" Sambil tersenyum si ayah menjawab, "Untuk
apa uang saku, toh nanti habis lagi?"Demikian pula saat sarapan pagi,
dia duduk di meja makan tetapi tidak ada makanan yang tersedia. Anak
itu pun kembali berteriak protes, "Ma, lapar nih. Mana makanannya?
Aku buru-buru mau ke sekolah." "Untuk apa makan? Toh nanti lapar
Generated by Foxit PDF Creator ? Foxit Software

Disadur dari www.andriewongso.com
Disadur dari www.andriewongso.com
lagi?" jawab si ibu tenang. Sambil kebingungan, si anak berangkat ke
sekolah tanpa bekal uang dan perut kosong. Seharian di sekolah, dia
merasa tersiksa, tidak bisa berkonsentrasi karena lapar dan jengkel. Dia
merasa kalau orangtuanya sekarang sudah tidak lagi menyayanginya.
Pada malam hari, sambil menyiapkan makan malam, sang ibu berkata,
"Anakku. Saat akan makan, kita harus menyiapkan makanan di dapur.
Setelah itu, ada tanggung jawab untuk membersihkan perlengkapan
kotor. Tidak ada alasan untuk tidak mengerjakannya dan akan terus
begitu selama kita harus makan untuk kelangsungan hidup. Sekarang
makan, besok juga makan lagi. Hari ini mandi, nanti kotor, dan harus
juga mandi lagi. Hidup adalah rangkaian tanggung jawab, setiap hari
harus mengulangi hal-hal baik. Jangan berdalih, tidak mau melakukan
ini itu karena dorongan kemalasan kamu. Ibu harap kamu mengerti." Si
anak menganggukkan kepala, "Ya Ayah-Ibu, saya mulai mengerti. Saya
juga berjanji untuk tidak akan mengulangi lagi."
Generated by Foxit PDF Creator ? Foxit Software

Disadur dari www.andriewongso.com
Disadur dari www.andriewongso.com
LOYALITAS
Seorang pemuda karyawan sebuah kantor sering mengeluhkan
tentang karirnya. Ia merasakan bahwa setiap kali bekerja, tidak
mendapatkan kepuasan. Karirnya sulit naik, Gaji yang didapat pun
tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Karena itu ia pun sering
berpindah-pindah tempat kerja. Ia berharap, dengan cara itu ia bisa
memperoleh pekerjaan yang memberikannnya kepuasan, dari segi karir,
maupun gaji. Setelah sekian lama ia berganti pekerjaan, bukannya
kepuasan yang ia dapat, namun justru sering muncul penyesalan. Setiap
kali pindah pekerjaan, ia merasa menjumpai banyak kendala. Dan,
begitu seterusnya. Suatu ketika, pemuda itu berjumpa dengan kawan
lamanya. Kawan lama itu sudah menduduki posisi direktur muda di
sebuah perusahaan. Pemuda itu pun lantas bertanya, bagaimana caranya
si kawan bisa memperoleh kedudukan yang tinggi dengan waktu yang
relative cepat. "Kamu dekat dengan bosmu ya?" Tanya si pemuda
penasaran. Kawan lamanya itu hanya tersenyum. Ia tahu, si pemuda
curiga padanya bahwa posisi saat ini dikarenakan faktor koneksi.
"Memang, aku dekat dengan bos aku." Jawab kawan itu, "Tapi aku juga
dekat dengan semua orang di kantorku. Bahkan, sebenarnya aku
berhubungan dekat dengan semua orang, baik dari yang paling bawah
sampai paling atas. Kamu curiga ya? Aku bernepotisme karena bisa
Generated by Foxit PDF Creator ? Foxit Software

Disadur dari www.andriewongso.com
Disadur dari www.andriewongso.com
menduduki posisi tinggi dalam waktu cepat?" Dengan malu, pemuda itu
segera meminta maaf, "Bukan itu maksud aku. Aku sebenarnya kagum
dengan kamu. Masih seusia aku, tapi punya prestasi yang luar biasa
sehingga bisa jadi direktur muda." Setelah menceritakan keadaannya
sendiri, si pemuda kembali bertanya, ?Kawan, apa sih sebenarnya
rahasia sukses kamu?? Dengan tersenyum bijak si kawan menjawab,
"Aku tak punya rahasia apapun. Yang kulakukan adalah
mengaktualisasikan diriku atau fokus pada kekuatan yang aku punyai,
dan berusaha mengurangi kelemahan-kelemahan yang aku miliki. Itu
saja yang kulakukan. Mudahkan?" "Maksudmu bagaimana?" "Aku pun
sebenarnya pernah mengalami hal yang sama denganmu, merasa jenuh
dengan pekerjaan yang ada dan juga tak bisa naik jabatan. Namun,
suatu ketika, aku menemukan bahwa ternyata aku punya kemampuan
lebih di bidang pemasaran. Maka, aku pun mencoba untuk fokus di
bidang pemasaran. Aku menikmati bertemu dengan banyak orang. Selain
itu, aku pun mencoba terus belajar untuk mengusir kejenuhan pada
pekerjaan. Dan, inilah yang aku dapatkan.?
Generated by Foxit PDF Creator ? Foxit Software

Disadur dari www.andriewongso.com
Disadur dari www.andriewongso.com
PEMATUNG
Alkisah, di pinggir sebuah kota, tinggal seorang seniman pematung
yang sangat terkenal di seantero negeri. Hasil karyanya yang halus,
indah, dan penuh penghayatan banyak menghiasi rumah-rumah
bangsawan dan orang-orang kaya di negeri itu. Bahkan, di dalam istana
kerajaan hingga taman umum milik pemerintah pun, dihiasi dengan
patung karya si seniman itu. Suatu hari, datang seorang pemuda yang
merasa berbakat memohon untuk menjadi muridnya. Karena niat dan
semangat si pemuda, dia diperbolehkan belajar padanya. Bahkan, ia juga
diijinkan untuk tinggal di rumah paman si pematung. Sejak hari itu,
mulailah dia belajar dengan tekun, mengukur ketepatan bahan adonan
semen, membuat rangka, cara menggerakkan jari-jari tangan, dan
mengenali setiap tekstur sesuai bentuk dan jenis benda yang akan dibuat
patung, dan berbagai kemampuan mematung lainnya. Setelah belajar
sekian lama, si murid merasa tidak puas. Sebab, menurutnya, hasil
patungnya belum bisa menyamai keindahan patung gurunya. Dia pun
kemudian menganalisa dengan seksama, lantas memutuskan meminjam
alat-alat yang biasa dipakai gurunya. Dia berpikir, rahasia kehebatan
Generated by Foxit PDF Creator ? Foxit Software

Disadur dari www.andriewongso.com
Disadur dari www.andriewongso.com
sang guru pasti di alat-alat yang dipergunakan. ?Guru, bolehkan saya
meminjam alat-alat yang biasa Guru pakai untuk mematung? Saya ingin
mencoba membuat patung dengan memakai alat-alat yang selalu dipakai
guru agar hasilnya bisa menyamai patung buatan Guru.? ?Silakan pakai,
kamu tahu dimana alat-alat itu berada kan? Ambil saja dan pakailah,?
jawab sang guru sambil tersenyum. Selang beberapa hari, dengan wajah
lesu si murid mendatangi gurunya dan berkata, ?Guru, saya sudah
berusaha dan berlatih dengan tekun sesuai petunjuk Guru, memakai alatalat
yang biasa dipakai Guru. Kenapa hasilnya tetap tidak sebagus
patung yang Guru buat?? ?Anakku, gurumu ini belajar dan berlatih
membuat patung selama puluhan tahun. Mengamati obyek benda,
mencermati setiap gerak dan tekstur, kemudian berusaha
menuangkannya ke dalam karya seni dengan segenap hati dan seluruh
pikiran. Tidak terhitung berapa kali kegagalan yang telah dibuat, tapi
tidak pernah pula berhenti mematung hingga hari ini. Bukan alat-alat
bantu yang engkau pinjam itu yang kamu butuhkan untuk menjadi
seorang pematung handal, tetapi jiwa seni dan semangat untuk
menekuninya yang harus engkau punyai. Dengan begitu, lambat laun
engkau akan terlatih dan menjadi pematung yang baik.? ?Terima kasih
Guru, saya berjanji akan terus berlatih, mohon Guru bersabar mengajari
saya.? Untuk menciptakan sebuah maha karya, tidak cukup hanya
mengandalkan talenta semata. Kita butuh proses belajar dan ketekunan
berlatih bertahun-tahun. Bahkan, meski dibantu alat-alat secanggih
apapun, hasil yang didapat sebenarnya sangat tergantung pada tangantangan
terampil dan terlatih yang menggerakkannya. Demikian pula
dalam kehidupan ini, jika ingin meraih prestasi yang gemilang, ada harga
Generated by Foxit PDF Creator ? Foxit Software

Disadur dari www.andriewongso.com
Disadur dari www.andriewongso.com
yang harus kita bayar! Apapun bidang yang kita geluti, apapun talenta
yang kita miliki, kita membutuhkan waktu, fokus dan kesungguhan hati
dalam mewujudkannya hingga tercapai kesuksesan yang
membanggakan!!!
SALAH PERSEPSI
Dikisahkan, di sebuah dusun tinggallah keluarga petani yang memiliki
seorang anak masih bayi. Keluarga itu memelihara seekor anjing yang
dipelihara sejak masih kecil. Anjing itu pandai, setia, dan rajin
membantu si petani. Dia bisa menjaga rumah bila majikannya pergi,
mengusir burung-burung di sawah dan menangkap tikus yang
berkeliaran di sekitar rumah mereka. Si petani dan istrinya sangat
menyayangi anjing tersebut. Suatu hari, si petani harus menjual hasil
panennya ke kota. Karena beban berat yang harus di bawanya, dia
meminta istrinya ikut serta untuk membantu, agar secepatnya
menyelesaikan penjualan dan sesegera mungkin pulang ke rumah. Si bayi
di tinggal tertidur lelap di ayunan dan dipercayakan di bawah penjagaan
anjing mereka. Menjelang malam setiba di dekat rumah, si anjing berlari
menyongsong kedatangan majikannya dengan menyalak keras berulang-
Generated by Foxit PDF Creator ? Foxit Software

Disadur dari www.andriewongso.com
Disadur dari www.andriewongso.com
ulang, melompat-lompat dan berputar-putar, tidak seperti biasanya.
Suami istri itu pun heran dan merasa tidak tenang menyaksikan ulah si
anjing yang tidak biasa. Dan Betapa kagetnya mereka, setelah berhasil
menenangkan anjingnya?astaga, ternyata moncong si anjing
berlumuran darah segar. ?Lihat pak! Moncong anjing kita berlumuran
darah! Pasti telah terjadi sesuatu pada anak kita!? teriak si ibu histeris,
ketakutan, dan mulai terisak menangis. ?Ha?benar! Kurang ajar kau
anjing! Kau apakan anakku? Pasti telah kau makan!? si petani ikut
berteriak panik. Dengan penuh kemarahan, si petani spontan meraih
sebuah kayu dan secepat kilat memukuli si anjing itu dan mengenai
bagian kepalanya. Anjing itu terdiam sejenak. Tak lama dia menggelepar
kesakitan, memekik perlahan dan dari matanya tampak tetesan airmata,
sebelum kemudian ia terdiam untuk selamanya. Bergegas kedua suami
istri itu pun berlari masuk ke dalam rumah. Begitu tiba di kamar,
tampak anak mereka masih tertidur lelap di ayunan dengan damai.
Sedangkan di bawah ayunan tergeletak bangkai seekor ular besar dengan
darah berceceran bekas gigitan. Mereka pun segera sadar bahwa darah
yang menempel di moncong anjing tadi adalah darah ular yang hendak
memangsa anak mereka. Perasaan sesal segera mendera. Kesalahan fatal
telah mereka lakukan. Emosi kemarahan yang tidak terkendali telah
membunuh anjing setia yg mereka sayangi. Tentu, penyesalan mereka
tidak akan membuat anjing kesayangan itu hidup kembali. Sungguh
mengenaskan. Gara-gara emosi dan kemarahan yang membabi buta dari
ulah manusia, seekor anjing setia yang telah membantu dan membela
majikannya, harus mati secara tragis. Saya rasa demikian pula di
kehidupan ini. Begitu banyak permasalahan, pertikaian, perselisihan
Generated by Foxit PDF Creator ? Foxit Software

Disadur dari www.andriewongso.com
Disadur dari www.andriewongso.com
bahkan peperangan, muncul dari emosi yang tidak terkontrol. Karena
itu, saya sangat setuju dengan kata-kata: ?Jangan mengambil keputusan
apapun disaat emosi sedang melanda.? Sebab, bila itu yang dilakukan,
bisa fatal akibatnya. Sungguh, kita butuh belajar dan melatih diri agar
disaat emosi, kita mampu mengendalikan diri secara sabar dan bijak.
SUKSES
Di sebuah sekolah, seorang guru mendapat pertanyaan dari salah seorang
muridnya yang paling kritis. ?Guru, apakah kami semua nanti bisa
sukses?? Sang guru tersenyum mendengar pertanyaan itu. Tak lama, ia
mengeluarkan uang senilai seratus ribu dari kantongnya. ?Hayoo, siapa
yang mau uang ini?? Semua anak berebutan mengacungkan tangannya.
Uang senilai itu bagi mereka sangat besar. Tiba-tiba, sang guru melipatlipat
dan meremas uang itu hingga kucel dan tidak karuan bentuknya. Ia
pun berujar lagi, ?Hayoo, siapa yang mau uang ini?? Walaupun merasa
Generated by Foxit PDF Creator ? Foxit Software

Disadur dari www.andriewongso.com
Disadur dari www.andriewongso.com
heran dengan kelakuan gurunya, murid-murid tidak peduli, mereka
kembali mengacungkan jarinya, sambil berteriak ?Saya..saya..saya..?
Semua serempak mengajukan diri untuk mendapatkan uang itu. Melihat
antusiasme muridnya, sang guru kemudian menjatuhkan uang tersebut
ke lantai dan menginjak-injak uang itu hingga kecil, tidak karuan dan
kotor. Mendapati gurunya melakukan hal itu pada uang tersebut,
sebagian murid melongo. Mereka tak tahu apa maksudnya sang guru
menginjak-injak uang yang nilainya sangat besar bagi mereka itu. Guru
pun kembali bertanya, ?Hayoo, siapa yang masih menginginkan uang
ini?? Ternyata, meski uang itu menjadi jelek, kumal dan bahkan
bercampur sedikit lumpur yang berasal dari injakan sepatu guru, masih
banyak murid yang antusias mendapatkan uang tersebut. ?Aku
guru..aku..? ?Kalian tetap saja mau dengan uang ini? Kalian tidak
melihat betapa uang ini sangat kucel, jelek, kumal dan bau?? ?Jelek itu
kan hanya bentuknya saja guru. Tetapi saja uang itu nilainya seratus
ribu,? jawab murid-murid yang tetap antusias meminta gurunya
memberikan uang itu. Sang guru pun kemudian berujar, ?Kalian benar.
Meskipun sudah tidak karuan bentuknya, uang itu tetap berharga dan
kalian tetap ingin memilikinya. Nah, jika tadi ada pertanyaan, apakah
semua bisa sukses? Jawabannya sama seperti nilai uang ini. Dalam proses
menuju ke arah kesuksesan, kalian pasti akan mengalami berbagai ujian
dan cobaan, mungkin mengalami jatuh, diinjak, dan dilecehkan.
Walaupun begitu, nilai diri kalian tidak akan berubah. Semua tergantung
kalian sendiri, bisa menjaga nilai yang ada dalam diri kalian atau tidak.
Jika kalian mampu menghargai diri sendiri dan menentukan nilai diri,
dengan keyakinan, kerja keras dan semangat pantang menyerah, maka
Generated by Foxit PDF Creator ? Foxit Software

Disadur dari www.andriewongso.com
Disadur dari www.andriewongso.com
sukses pasti kalian dapatkan.? Tak peduli berbagai ujian, cobaan,
halangan, dan tantangan yang menghadang, jika kita punya satu nilai
dalam keyakinan dalam diri, bahwa sukses adalah hak saya, maka jalan
kesuksesan pasti akan selalu terbuka. Karena itu, seberat apapun
perjuangan yang kita lakukan, seganas apapun padang gurun yang kita
harus lewati, setinggi apapun gunung yang akan kita daki, seluas apapun
samudra yang kita seberangi, tetaplah pelihara semangat ?Success is my
right!? Tanamkan dalam diri, dan teruslah bekerja keras untuk
mewujudkan semua mimpi. Harta tak ternilai itu ada dalam diri Anda.
Perjuangkan!!!
KEHIDUPAN
Seorang eksekutif muda sedang beristirahat siang di sebuah kafe terbuka.
Sambil sibuk mengetik di laptopnya, saat itu seorang gadis kecil yang
membawa beberapa tangkai bunga menghampirinya. ?Om beli bunga
Om.? ?Tidak Dik, saya tidak butuh,? ujar eksekutif muda itu tetap sibuk
Generated by Foxit PDF Creator ? Foxit Software

Disadur dari www.andriewongso.com
Disadur dari www.andriewongso.com
dengan laptopnya. ?Satu saja Om, kan bunganya bisa untuk kekasih
atau istri Om,? rayu si gadis kecil. Setengah kesal dengan nada tinggi
karena merasa terganggu keasikannya si pemuda berkata, ?Adik kecil
tidak melihat Om sedang sibuk? Kapan-kapan ya kalo Om butuh Om
akan beli bunga dari kamu.? Mendengar ucapan si pemuda, gadis kecil
itu pun kemudian beralih ke orang-orang yang lalu lalang di sekitar kafe
itu. Setelah menyelesaikan istirahat siangnya, si pemuda segera beranjak
dari kafe itu. Saat berjalan keluar ia berjumpa lagi dengan si gadis kecil
penjual bunga yang kembali mendekatinya. ?Sudah selesai kerja Om,
sekarang beli bunga ini dong Om, murah kok satu tangkai saja.?
Bercampur antara je

Tidak ada komentar:

Posting Komentar